Friday, 12 August 2011 00:00
Narkoba tak hanya menyebabkan 15 ribu nyawa per tahun melayang sia-sia. Perdagangan barang haram yang kian gencar dan marak itu pun telah membuat bangsa ini mengalami kerugian ekonomi yang begitu besar. Setiap tahun nilai kerugian yang harus ditangggung akibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba terus melonjak.
Laporan Survei Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia: Studi Kerugian Ekonomi dan Sosial Akibat Narkoba Tahun 2008 yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, mengungkapkan, kerugian biaya ekonomi akibat narkoba pada tahun 2008 mencapai Rp 32,4 triliun. Setara dengan lima kali lipat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat pada tahun yang sama.
Berdasarkan hasil studi BNN dan UI memperhitungkan kerugian ekonomi bangsa akibat narkoba pada tahun 2013 itu dengan perhitungan tingkat inflasi sebesar enam persen. Berdasarkan studi itu pula, Jawa Timur diperkirakan memiliki potensial kerugian terbesar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Sedangkan Irian Jaya Barat tercatat sebagai provinsi paling rendah tingkat potensi kerugian ekonominya.
Jika pemerintah tak serius dalam upaya penanganan dan penanggulangan narkoba, maka potensi kerugian ekonomi yang terjadi akan jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Hal itu terbukti dengan ditemukannya pabrik racikan narkoba di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar